Serangan stroke dapat terjadi tiba-tiba, namun tanda-tandanya
sebenarnya dapat dideteksi. Para ahli mengatakan, semakin dini stroke
dikenali dan diobati, maka semakin besar kemungkinan untuk sembuh dan
terhindar dari risiko kelumpuhan.
Blog Iklan
Blog Iklan
Jual Bawang Merah Brebes
Jual Bawang Merah
Jual Bawang Merah Brebes
Jual Bawang Merah Brebes
Jual Grosir Bawang Merah Brebes
Jual Bawang Merah Brebes
Toko
Jual Rumah Tanah Ruko Di Kemayoran
Jual Beras Jakarta
Bekam Murah di Tangerang
Jual Beras
Mati rasa pada wajah, lengan,
kaki di satu sisi tubuh, disertai kebingungan dan masalah berbicara
merupakan tanda-tanda seseorang mengalami stroke. Selain itu, ada pula
tanda-tanda seperti pusing dan sakit kepala parah, mengalami masalah
berjalan, hilang penglihatan di satu atau kedua mata.
Kepala
Divisi Stroke di NewYork-Presbyterian Hospital/Columbia University
Medical Center mengatakan, ketika seseorang terkena stroke, mereka akan
menunjukkan tanda-tanda perubahan fisik yang dapat dikenali, ringan
ataupun ekstrem.
Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai :
1. Tiba-tiba mati rasa atau lemah pada bagian wajah, lengan, atau kaki - terutama pada satu sisi tubuh.
Orang
dengan stroke biasanya akan memiliki bentuk mulut "tidak rata" alias
mencong. Perlu diwaspadai juga apabila mereka (orang yang dicurigai
stroke) mengalami kesulitan menggerakkan lengan atau mengendalikan jari.
Misalnya, ketika mengangkat kedua tangan, tangan yang sebelah lebih
tinggi dibandingkan tangan yang lain.
2. Tiba-tiba kebingungan dan kesulitan berbicara.
Masalah
bahasa adalah salah satu tanda-tanda yang paling umum dari stroke.
Seseorang yang mengalami stroke tiba-tiba mungkin akan mengalami masalah
ketika mereka bicara. Bahkan, beberapa di antaranya juga mengalami
penurunan pemahaman. Mintalah dia (orang yang dicurigai stroke) untuk
mengulangi kembali kalimat sederhana kepada Anda, misalnya: "Saya pergi
ke toko hari ini." Jika ia mengalami kesulitan mengulangi kata-kata itu
bisa jadi dia mengalami stroke.
3. Pengelihatan mendadak terganggu.
Gangguan
pengelihatan yang datang secara tiba-tiba merupakan gejala stroke yang
umum. Mereka mungkin tidak akan mampu melihat dengan jelas dengan satu
mata, atau mungkin mengalami kesulitan untuk melihat ke kanan atau
kiri.
4. Tiba-tiba kesulitan berjalan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
Berjalan
seolah-olah mabuk, tersandung, atau bahkan jatuh adalah semua gejala
stroke. Tanda-tanda serupa lainnya seperti berjalan dengan kaki terbuka
lebar atau tiba-tiba kehilangan kemampuan motorik halus, seperti
ketidakmampuan untuk menulis juga patut diwaspadai.
5. Sakit kepala parah tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.
Gangguan
sakit kepala tidak selalu identik dengan gejala stroke. Tetapi, jika
sakit kepala menyerang tiba-tiba atau tampak sangat intens, patut untuk
diwaspadai. Jika leher kaku, nyeri pada wajah, atau muntah yang
disertai sakit kepala bukan tidak mungkin akan menyebabkan terjadinya
perdarahan intrakranial, juga dikenal sebagai "stroke merah (red sroke)."
Pencegahan
Pengobatan dini dapat mencegah kerusakan yang lebih besar akibat stroke. Salah satu pengobatan umum stroke yaitu dengan tissue plasminogen activator (TPA).
Obat ini disuntikkan ke arteri atau vena yang kemudian akan melarutkan
sumbatan di pembuluh darah sehingga darah kembali mengalir ke otak.
Stroke
merupakan penyakit pemicu kematian yang serius, namun sebenarnya dapat
dicegah. Perubahan gaya hidup perlu ditingkatkan guna mengurangi risiko
stroke. Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan :
- Kurangi garam
Mengurangi konsumsi garam dapat menurunkan tekanan darah sehingga mengurangi risiko stroke.
- Konsumsi makanan sehat
Kurangi
kolesterol "jahat" dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi
risiko stroke. Kadar kolesterol harus di bawah 200 mg/dL.
- Stop merokok
Perokok
memiliki risiko stroke dua kali lipat. Merokok dapat merusak pembuluh
darah dan meningkatkan tekanan darah, serta mempercepat penyumbatan di
pembuluh darah.
- Hidup aktif dan olahraga
Orang
yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko yang lebih
besar memiliki kadar kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, dan
stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko
penyakit-penyakit tersebut.
Meskipun telah mengubah gaya hidup,
para ahli mengatakan orang yang berusia di atas 55 tahun memiliki risiko
yang lebih besar terkena stroke. Selain itu, meskipun stroke lebih umum
terjadi di kalangan kaum Adam, namun wanita pun tak terlepas dari
risikonya.
No comments:
Post a Comment